Cerita di Balik ‘Ensiklopedi Gresikku’ Karya Siswa SMPM 12 GKB yang Berjaya di Pekan Seni Pelajar 2018

Talitha Shahiza (ketiga dari kiri) bersama pemenang lain  dan juri. (Ichwan Arif/PWMU.CO)
PWMU.CO – ‘Ensiklopedi Gresikku’ karya  Talitha Shahiza siswa kelas VIII SMPM 12 GKB, berhasil meraih Juara I di ajang Pekan Seni Pelajar 2018, kategori Cipta dan Baca Puisi tingkat SMP/MTs se-Kabupaten Gresik, Jumat (7/9/18).
Kepada PWMU.CO Senin (11/9/18), Talita, begitu dia dipanggil menceritakan pengalamannya meraih juara itu. Dia mengaku terinspirasi dengan damar kurung, lingkungan asri, dan budaya Gresik. Selain itu, cewek yang hobi baca novel ini juga berkeinginan menyampaikan keprihatinan terhadap perubahan yang ada di kota kelahirannya.
“Dalam puisi, saya ingin menyampaikan perihal perubahan-perubahan yang terjadi di Gresik,” ungkapnya. “Dari, yang dulu Gresik asri dan sekarang keadaan telah berubah.”
Seperti membuka buku, menurutnya, halaman pertama tampak indah dan asri. “Pada halaman berikut sudah terlihat sedikit berbeda, sampai pada halaman akhir keadaan sudah berubah,” ucapnya.
Talitha menambahkan, simbol kata hitam, gelap, dan hilang dijadikan sebagai majas yang menyatakan keadaan yang menyedihkan. Pada clossing isi puisi dia membuat penegasan tentang isi puisi dengan kalimat, “Ya, inilah ensiklopedi kotaku yang menyedihkan.”
Talitah akhirnya meraih nilai 263 dan berhak menyabet Juara I. Untuk Juara II diraih Alfat Dewangga Putrs dari SMP Negeri 1 Gresik dengan nilai 239 dan Juara III Adinda Putri Patricia dari SMP Negeri 2 Kebomas dengan nilai 221.
Dra Misriah—Kasi Peningkatan Mutu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gresik—saat menyerahkan tropi pada Talitha. (Ichwan Arif/PWMU.CO)
Kegiatan tahunan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Gresik ini diikuti 46 peserta. Khusus cipta dan baca puisi tahun ini, teknis berbeda dengan tahun lalu.
Sebab, setiap peserta sewaktu mendaftar ulang harus menyerahkan satu puisi dengan tema Inspirasiku. Setelah di lokasi, panitia memberikan tema khusus yang mewajibkan semua peserta menulis puisi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
Gresik dipilih sebagai ikon tema. Setiap peserta bisa mengeksplor kemampuan ide dan gagasan dalam bentuk bahasa puisi yang nantinya puisi tersebut harus dibaca di hadapan juri.
“Setiap peserta harus membuat puisi sesuai dengan tema yang ditentukan dalam waktu 45 menit,” ujar Dra Sri Wahyuni, juri lomba. “Puisi tersebut harus dibaca pada waktu penilaian dengan durasi waktu maksimal 15 menit.” (Ichwan Arif)

Comments