Di Balik Sukses si Low Profile Juarai Hongkong International Mathematical Olympiad 2018

Dhika (dua dari kiri) bersama pemenang lainnya (Yuliana Arisanti/PWMU.CO)
PWMU.CO – Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik Apriandhia Zafran Yudianto alias Dhika, berhasil membawa pulang medali perak dalam ajang Hongkong International Mathematical Olympiad (HKIMO) 2018 yang diadakan di Hongkong (31/8 – 2/9/2018) lalu.
Menurut Benny Yudianto, ayahnya, kemenangan Dhika tidak diperoleh secara instan. “Dia memang sudah menggemari matematika sejak usia 5 tahun,” ujarnya pada PWMU.CO, di Gresik, Rabu (5/9/18).
Menginjak usia 6 tahun, anak pertama pasangan Benny Yudianto dan dr Yuliana Arisanti SpOG ini mengikuti kursus matematika di salah satu lembaga swasta di lingkungan Gresik Kota Baru (GKB) Gresik.
“Waktu masuk pakai tes, pengujinya sampai bingung karena Dhika mengerjakan soal seperti tanpa dipikir. Cepat sekali dan benar semua,” kata Benny.
Meskipun sudah mengikuti olimpiade internasional, siswa kelahiran 9 April 2009 ini lebih senang belajar dengan ibunya dari pada ikut les. “Persiapan belajar cuma sama ibunya setiap malam, tidak mau les lagi katanya capek,” ungkapnya sambil tertawa.
Di rumah, lanjut Benny, Dhika lebih sering menurut sama ibunya. “Mungkin karena laki-laki, jadi nempelnya sama ibunya ya” candanya sambil tertawa.
Tak hanya di rumah, di sekolah-pun Dhika terkenal sebagai siswa yang low profile dan disiplin. Maflukha SPd, wali kelas Dhika, mengungkapkan Dhika adalah salah satu anak yang selalu tepat waktu masuk kelas setelah jam istirahat.
“Dhika termasuk anak yang pintar membagi waktu, sehingga dia bisa memaksimalkan waktu istirahatnya,” ungkapnya.
Selain pintar membagi waktu, Dhika juga anak yang cepat dalam mencari solusi. Seperti dituturkan Mi’dzinatud Diniyah SPd, guru pembina Olimpiade Matematika SD Mugeb, “Tidak hanya cepat dalam mencari solusi soal, Dhika juga menyelesaikan masalah dengan tepat.” (Nasafi)

Comments