Mentalnya Sempat Jatuh karena Perubahan Tema, Siswa Pencerita Roro Jonggrang Ini Akhirnya Harumkan Nama Sekolah

Ekspresi Renita Dhita Aprilia saat membawakan cerita Roro Jonggrang. (Istimewa/PWMU.CO)
PWMU.CO – Renita Dhita Aprilia berhasil mengharumkan nama SD Muhammadiyah 1 Dukun Gresik—atau yang dikenal dengan sebutan SD Mutu Tops Dukun.
Siswa kelas IV itu berhasil meraih juara III dalam Lomba Bercerita Tingkat Siswa SD/MI Se-Kabupaten Gresik 2018 yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gresik, Kamis (30/8/18).
Kepala SD Mutu Tops Dukun Zakiyatul Faikhah menjelaskan, prestasi itu tidak mudah diraih Dhita. Pasalnya, sudah dua kali Dhita mengikuti lomba bercerita ini namun belum pernah meraih juara.
Tantangan juga datang dua hari sebelum lomba berlangsung. “Mental Dhita sempat down (jatuh), gara-gara kami ditelepon pihak panitia untuk mengubah tema cerita dengan budaya Gresik,” kisah Ita—sapaan akrab Zakiyatul Faikhah. Padahal, sambungnya, Dhita sudah mempersiapkan cerita legenda Roro Jonggrang.
“Tapi setelah ada kesepakatan, akhirnya kami masih dipebolehkan membawakan cerita Roro Jonggrang dengan segala risikonya. Dan dengan rasa optimisme kami tetap mengikutinya,” terangnya.
“Alhamdulilah, berkat ikhtiar dan doa berbagai pihak, Dhita berhasil meraih juara III,” ungkap Ita sambil menyebut beberapa pihak yang telah memberikan dukungan seperti Koordinator Pengawas Bani Mashuda SPd MM, Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Dukun Firman Susanto Noor dan Ikatan Wali Murid (Ikwam).
Ita berharap, kemenangan ini bisa menjadikan dorongan semangat untuk terus berprestasi. “Semoga tahun depan kami bisa menjadi yang terbaik,” ucapnya.
Lomba Bercerita yang diikuti oleh 32 peserta dari SD/MI se-Kabupaten Gresik ini berlangsung di Pendopo Kabupaten Gresik, Jalan Wachid Hasyim.
Renita Dhita Aprilia (tengah) setelah dinobatkan juara III. (Istimewa/PWMU.CO)
Ita menerangkan, lomba ini diadakan untuk memberikan apresiasi dan motivasi budaya gemar membaca.
“Materi lomba adalah cerita rakyat yang mengandung unsur perjuangan, kepahlawan, dan legenda yang menumbuhkan pendidikan karakter bangsa,” urainya.
Dalam lomba yang menghadirkan tiga juri dari Badan Perpustakaan Propinsi Jawa Timur, Asosiasi Pencerita Muslim Indonesia, dan dari Forum Bahasa Surabaya ini disediakan total hadiah sebesar Rp 8.250.00. Perincian adalah
juara I Rp 2.500.000, juara II Rp 2.000.000, juara III Rp 1.500.000, harapan I Rp 1.250.000, dan harapan II Rp. 1.000.000.
Sebelun lomba, ada kegiatan pendahuluan yaitu ceramah bertema “Budaya Membaca Kids Zaman Now” yang disampaikan Euis Kurniawati, seorang public speaker dari Surabaya.

Menurutnya, budaya membaca anak zaman now dengan gadget, bisa lewat WhatsApp, Facebook, ataupun Instragram. “Maka diusahakan, baik anak-anak maupun siapa saja, setelah membaca sebuah buku mohon segera diupload ke medsos tersebut, agar bisa di baca dan bermanfaat untuk orang lain,” pesannya. (Zafa)

Comments