Majelis Dikdasmen PDM Gresik Canangkan 2019 sebagai Tahun Taawun
Dodik Priyambada di Raker. (MN/PWMU.CO)
PWMU.CO –
Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah
(PDM) Kabupaten Gresik mencanangkan 2019 sebagai tahun taawaun.
Hal itu disampaikan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Gresik Dodik Priyambada dalam Rapat Kerja (Raker) Majelis Dikdasmen dan Kepala Sekolah Muhamamdiyah Tahun 2019 Se-Kabupaten Gresik, di Hotel Inna Tretes Pasuruan, Sabtu, (26/1/19) siang.
“Tahun 2019 adalah tahun taawun, tahun saling membantu. Kepala sekolah yang kondisi sekolahnya belum bagus jangan berkecil hati. Kita akan melakukan pola taawun dengan program Filantropis Cilik yang bekerja sama dengan Lazismu,” ungkap Dodik saat membuka acara.
Hal itu disampaikan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Gresik Dodik Priyambada dalam Rapat Kerja (Raker) Majelis Dikdasmen dan Kepala Sekolah Muhamamdiyah Tahun 2019 Se-Kabupaten Gresik, di Hotel Inna Tretes Pasuruan, Sabtu, (26/1/19) siang.
“Tahun 2019 adalah tahun taawun, tahun saling membantu. Kepala sekolah yang kondisi sekolahnya belum bagus jangan berkecil hati. Kita akan melakukan pola taawun dengan program Filantropis Cilik yang bekerja sama dengan Lazismu,” ungkap Dodik saat membuka acara.
Menurut
dia, ada dua manfaat dari program tersebut. Pertama, dari sisi siswa.
“Anak-anak kita menjadi gemar bersedekah,” ujanya.
Kedua, dari dana yang terkumpul, 50 persen akan digunakan untuk membantu sekolah lain. Baik berupa peningkatan kesejahteraan guru, perbaikan fasilitas sekolah atau beasiswa sekolah. “Bayangkan seandainya setahun terkumpul Rp 800 juta maka Rp 400 juta untuk program taawun,” ujarnya. Dalam program Filantropis Cilik, 40 persen untuk sekolah penyelenggara dan 10 persen untuk operasional Lazismu.
Dalam kesempatan itu Dodik juga mengajak setiap sekolah Muhammadiyah memperkuat keunikan dan keunggulannya. “Di tahun ini bagaimana membuat sekolah unik dan unggul,” katanya.
Dodik bersyukur, untuk kali pertama Majelis Dikdasmen PDM Gresik bisa melakukan pertemuan bersama di luar Gresik sehingga diharapkan bisa lebih efektif dan memberi manfaat.
Dodik berharap, pertemuan yang diikuti oleh 69 peserta yang terdiri dari Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah serta kepala sekolah SD/MI, SMP/MTs/ dan SMA/SMK Muhammadiyah Se-Kabupaten Gresik ini mampu mempererat hubungan, baik secara personal maupun kelembagaan. “Semoga bisa saling mengisi,” ucapnya.
Raker yang dilaksanakan dua hari, Sabtu-Ahad (26-27/1/19) ini akan membahas beberapa topik seperti bagaimana membuat keunikan dan keunggulan sekolah, revitalisasi perpustakaan sekolah, prosedur pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB), memperkuat jaringan antarsekolah, program kerja Majelis Dikdasmen PDM Gresik 2019 dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Muhammadiyah (MKKS).
“Sekolah-sekolah Muhammadiyah banyak yang belum punya IMB, padahal itu menjadi syarat pengurusan izin operasional sekolah,” kata M Fadloli Aziz, Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Gresik, saat menjelakan pentingnya materi pengurusan IMB dalam pengantar raker. (MN)
Kedua, dari dana yang terkumpul, 50 persen akan digunakan untuk membantu sekolah lain. Baik berupa peningkatan kesejahteraan guru, perbaikan fasilitas sekolah atau beasiswa sekolah. “Bayangkan seandainya setahun terkumpul Rp 800 juta maka Rp 400 juta untuk program taawun,” ujarnya. Dalam program Filantropis Cilik, 40 persen untuk sekolah penyelenggara dan 10 persen untuk operasional Lazismu.
Dalam kesempatan itu Dodik juga mengajak setiap sekolah Muhammadiyah memperkuat keunikan dan keunggulannya. “Di tahun ini bagaimana membuat sekolah unik dan unggul,” katanya.
Dodik bersyukur, untuk kali pertama Majelis Dikdasmen PDM Gresik bisa melakukan pertemuan bersama di luar Gresik sehingga diharapkan bisa lebih efektif dan memberi manfaat.
Dodik berharap, pertemuan yang diikuti oleh 69 peserta yang terdiri dari Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah serta kepala sekolah SD/MI, SMP/MTs/ dan SMA/SMK Muhammadiyah Se-Kabupaten Gresik ini mampu mempererat hubungan, baik secara personal maupun kelembagaan. “Semoga bisa saling mengisi,” ucapnya.
Raker yang dilaksanakan dua hari, Sabtu-Ahad (26-27/1/19) ini akan membahas beberapa topik seperti bagaimana membuat keunikan dan keunggulan sekolah, revitalisasi perpustakaan sekolah, prosedur pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB), memperkuat jaringan antarsekolah, program kerja Majelis Dikdasmen PDM Gresik 2019 dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Muhammadiyah (MKKS).
“Sekolah-sekolah Muhammadiyah banyak yang belum punya IMB, padahal itu menjadi syarat pengurusan izin operasional sekolah,” kata M Fadloli Aziz, Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Gresik, saat menjelakan pentingnya materi pengurusan IMB dalam pengantar raker. (MN)
Repost: https://pwmu.co/86679/01/26/majelis-dikdasmen-pdm-gresik-canangkan-2019-sebagai-tahun-taawun1/
Comments
Post a Comment