Anak Berkebutuhan Khusus Itu Perlu Diakui, Bukan Dikasihani

PWMU.CO – Sebanyak 18 siswa Kelas Passion Psikologi SMA Muhammadiyah 1 Gresik melakukan kegiatan tutor sebaya bersama anak berkebutuhan khusus (ABK) tunarungu di Sekolah Luar Biasa (SLB) AB Kumala Bhayangkari 2 Gresik, Rabu (24/10/18). Mereka didampingi dua Guru Bimbingan dan Konseling (BK): Farida Hanum, SPSi dan Ayuhan Purwandani SPSi. Kegiatan tutor sebaya adalah pengaplikasian materi pelajaran yang telah mereka dapatkan di Kelas Passion Psikologi. “Saya ingin anak-anak bisa mempraktikan materi tentang ABK yang kita berikan selama di Kelas Passion Psikologi,” kata Farida Hanum SPSi, Guru BK sekaligus pembimbing Kelas Passion Psikologi SMA Muhammadiyah 1 Gresik alias Smamsatu Gresik. Dari kiri: Farida Hanum, Siti Fatimah, dan Ayuhan Purwandani. (Istimewa/PWMU.CO) Dia berharap agar siswa-siswinya itu bisa belajar bersyukur dan berempati kepada ABK tersebut. Sebelum pelaksanaan tutor sebaya, siswa-siswi dari Smamsatu Gresik dan SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik berkumpul di aula untuk mengikuti acara pembukaan. Dalam acara tersebut, Kepala SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik Siti Fatimah SPd menyampaikan, anak-anak SLB ini juga seperti anak-anak yang lain. Mereka bisa sekolah dan kuliah di tempat umum, serta bisa berprestasi. “Alhamdulillaah, walaupun anak-anak kami ada kekurangan, sebenarnya mereka itu sama dengan kita semua. Mereka juga punya kelebihan. Jadi mereka tidak perlu dikasihani, mereka hanya butuh diakui,” tegasnya. Aulia Rahma Putri Sabrina Gisbi (tengah) sedang menunjukkan cara membuat kerajinan tangan. (Istimewa/PWMU.CO) Setelah acara pembukaan, siswa-siswi Kelas Passion Psikologi Smamsatu Gresik dan SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan kegiatan tutor sebaya. Siswa-siswi Kelas Passion Psikologi segera mengeluarkan barang-barang yang sudah mereka siapkan dari rumah, seperti koran bekas, gelas plastik, kaleng, toples, sedotan, kain flannel, gunting, dan lem. Setelah semuanya siap, mereka mengajak siswa-siswi SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik untuk membuat kerajinan tangan dari barang-barang tersebut, seperti celengan hias, topi, tempat kue, dan tempat minum. Mereka sangat menikmati kegiatan tersebut. Semuanya berjalan lancar, meskipun ada kendala komunikasi, karena mereka dari Kelas Tunarungu. Kadang mereka menggunakan bahasa isyarat, kadang dengan menulis di kertas. Anzilla siswa SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik sedang memberikan kesan dan pesan. (Istimewa/PWMU.CO) “Awalnya saya sangat kesulitan untuk menjelaskan kepada mereka tentang kegiatan ini. Tapi setelah saya coba dengan berbagai cara, seperti bahasa isyarat dan lewat tulisan, akhirnya semuanya berjalan lancar,” ungkap Aulia Rahma Putri Sabrina Gisbi, siswa kelas XI MIPA). “Mereka bisa mengerjakannya dengan cepat dan lebih bagus lho.” Tak terasa, kegiatan peer tutor sebaya itu pun harus berakhir. Semua kelihatan begitu gembira, tak terkecuali Anzilla, siswi kelas XII SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik. “Saya sangat senang bisa bertemu dengan teman-teman Kelas Passion Psikologi SMA Muhammadiyah 1 Gresik. Sekarang saya menjadi lebih PD (percaya diri) dan suatu saat saya juga ingin bermain di SMA Muhammadiyah 1 Gresik bersama teman-teman,” ucapnya, sebelum berpisah. (M. Ali Safaat)

Comments