Menangis saat Mengenang Nasihat Jalan Surga bagi Guru Yang Mengajar dengan Cinta

PWMU.CO – M Chairuz Zimam tak kuasa menahan tangis. Matanya merah. Air matanya tumpah. Suaranya tersendat, berhenti beberapa saat. Padahal dia sedang berbicara di depan peserta Pelatihan Guru Pembina Olimpiade Matematika, di Aula SD Muhammadiyah Manyar Gresik, Sabtu (1/12/18). Pada pelatihan yang digelar Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik bekerja sama dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Cabang Surabaya, itu Zimam—sapaannya—didaulat panitia menyampaikan Pengajian Iftitah. Kepada 43 guru Matematika dari 25 SD/MI Muhammadiyah se-Kabupaten Gresik, Zimam menyampaikan pesan-pesan bagaimana menjadi guru yang penuh cinta-kasih. Menurutnya, guru-guru harus bisa menyerap sifat Arrahman dan Arrahim yang ada dalam Asmaul Husna. “Pada dua nama Allah itu terdapat empat sifat yang harus dimanifestasikan, yaitu welas asih, perasaan kasih sayang, kelembutan dengan cinta, dan karunia,” ujar Zimam mengutip tafsir The Message of Quran karya Muhammad Asad. Anggota Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Gresik itu meminta para guru agar mengimplementasikan empat sifat itu saat mengajar. “Jika di rumah ada anak biologi, maka di sekolah Bapak dan Ibu guru punya anak sosial,” ujarnya mengajak para guru mencintai murid secinta anaknya sendiri. Zimam mengatakan manusia mempunyai potensi nama-nama indah Allah (asmaul husna) dalam dirinya. Selain Arrahman dan Arrahim, 97 nama Allah lainnya juga (seharusnya) dimiliki manusia. “Bedanya Allah itu Maha dan manusia tidak. Allah Maha Adil, manusia adil,” terang mantan guru Sosiologi SMA Muhammadiyah 1 Gresik ini. Zimam menyampaikan, jika guru mengajar dengan cinta-kasih, karena mampu menyerap sifat Arrahman dan Arrahim Allah, maka para siswa akan bahagia. “Dan pasti sekolah tersebut zero bully,” ungkapnya. Komisioner KPU Kabupaten Gresik ini menambahkan, “Guru yang penuh cinta dan kasih sayang pasti disukai siswa. Dan sekolah yang penuh dengan kasih sayang, potensi siswa pasti akan keluar.” Di akhir iftitahnya, Zimam mengisahkan salah satu fragmen saat mengajar selama 25 tahun di SMA Muhammadiyah 1 Gresik. Dia mengungkapkan, empat tahun menjelang ‘pensiun’ dari sekolah yang dikenal dengan sebutan Smamsatu itu, Zimam memperoleh pengalaman yang sangat berharga. “Saat itu Pak Taufiq (Taufiqullah A Ahmady—kini Ketua PDM Kabupaten Gresik) memberi pengajian pada guru-guru. Salah satu pesannya yang sangat mendalam adalah ketika beliau bilang bahwa menjadi guru adalah salah satu jalan masuk surga,” ungkap Zimam. Saat mengingat nasihat Taufiq itulah, Zimam tak kuasa membendung air matanya. Ia menangis terharu mengenang betapa mulianya guru. “Guru yang mengajar dengan cinta,” ucapnya, sambil mengusap air mata! (Mardliyatul Faizun)

Comments