Spraybot Ciptaan 3 Cewek Ini Antarkan SMAM 1 Gresik Raih Juara III L’Oreal Girls in Science

PWMU.CO – Kemampuan membuat robot ternyata tak hanya dimiliki laki-laki. Perempuan pun berkesempatan mencobanya. Hal ini dirasakan oleh tiga siswi SMA Muhammadiyah 1 Gresik yang tergabung dalam SMAM1 Girl Robotic (SGR) saat menjadi Finalis L’Oreal Girls in Science 2018, di Jakarta, Kamis (8/11/18). “Lomba ini memang unik karena pesertanya harus wanita. Biasanya kan dominan laki-laki, lha ini malah khusus perempuan. Tapi justru menjadi semangat kami untuk maju dan memberi yang terbaik,” tutur Hekmatyar Aulia Ayuba, salah satu anggota tim. Siswi kelas XI MIPA 3 ini membawa robot yang dibuatnya bersama dua temannya yang lain yaitu Wanda Fitri Agustin dan Aditya Ayu Cahyaning Wigati ke Ballroom Hotel Raffles Jakarta untuk dipamerkan dan dipresentasikan di hadapan juri. “Kami sungguh bersyukur bisa berkompetisi dengan siswi-siswi se-Indonesia dan berkarya untuk lingkungan,” kesan Hekma—sapaan akrab Hekmatyar Aulia Ayuba. Dalam lomba yang diselenggarakan L’Oreal Indonesia dan United Nation Educational, Scientific, Culture Organization (UNESCO) itu, Tim SGR berhasil meraih Juara III mengalahkan empat finalis lainnya. “Ndak nyangka sebenarnya. Benar-benar surprise. Robot ini berjalan mengikuti garis, jika kelembaban tanah berkurang dan waktu siram tiba, maka robot akan berjalan menuju tanaman dan menyiram air sampai kelembaban tanah tercapai,” jelasnya. Mereka menyampaikan, robotnya selalu dipantau dengan handphone (Hp) Android. Waktu pembuatan robot yang hanya satu pekan membuat mereka harus memaksa diri belajar cepat. “Dengan menghabiskan biaya pembuatan robot mencapai Rp 1.500.000, Tim SGR mewujudkan ide yang mereka temukan sendiri menjadi sebuah robot pembantu,” ungkapnya. Spraybot karya TIM SGR. (M. Ali Safa’at/PWMU.CO) Kepada PWMU.CO, Sabtu (10/11/18) Hekma menceritakan asal muasal dia dan dua temannya mengikuti lomba tersebut. Saat itu, September 2018, dia sedang berjalan melintas di depan majalah dinding sekolah, tempat beberapa info terpampang di sana. Tak sengaja, ia melihat sebuah pengumuman tentang lomba menciptakan robot yang bisa bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Cewek yang suka robot sejak masuk sekolah inovatif ini langsung mencoba menghubungi guru penanggung jawab prestasi Nurul Ilmiah SPd. “Saya langsung tertarik. Karena selama ini saya hanya ikut lomba robot line tracer, bukan menciptakan,” cerita dia. Dan gayung pun bersambut. “Kebetulan Bu Il—panggilan Nurul Ilmiah–sedang mencari tim robotik cewek untuk lomba tersebut. Dia pun akhirnya mencari dua teman cewek untuk menjadi partnernya, karena dalam 1 tim terdiri dari tiga orang,” ujarnya. Pilihan Hekma jatuh pada dua temannya satu Tim SGR, yaitu Wanda Fitri Agustin siswa kelas XI MIPA 2 dan Aditya Ayu Cahyaning Wigati siswa kelas X MIPA 4. Setelah timnya lengkap, dia segera menghubungi Abdul Lathif dan M. Kholil, dua pembimbing extrakurikuler robotik untuk mendiskusikan dan merancang robot yang pas buat lomba ini. “Tiap Jumat malam kami bertiga bersama dua beliau berdua berada di gudang robot milik Pak Latif, untuk menentukan ide,” terangnya. Setelah berunding, sambungnya, akhirnya kami menemukan ide membuat “Spraybot”, yaitu robot yang bisa membantu mempermudah pekerjaan para petani dalam penyiraman tanaman secara otomatis sesuai kelembaban tanah dan ketepatan waktu penyiraman. “Jadi ketika petani tersebut sibuk pun, tanaman tetap terawat dengan baik dan tidak boros air,” tuturnya. Setelah ide robot ketemu, Hekma melanjutkan, kami pun mulai membuat robot tersebut selama satu pekan dengan bimbingan guru pembina robot. “Kami memodifikasi robot line tracer menjadi robot penyiram tanaman Spraybot,” ucapnya. Wanda Fitri Agustin pun menimpali, “Tinggal memberi botol tempat air, selang untuk menyiram, dan program komunikasi dan board sensornya selesai.” Tim SGR presentasi di depan juri. (Istimewa/PWMU.CO) Tanggal 20 September 2018, robot sudah seleai dibuat. Selanjutnya, mereka meminta bantuan teman mereka—M. Sufyan Mumtaz, siswa XI MIPA 1 ICP dan Ramada Insani Ondo siswa XII IPS 3—untuk mem-videokandan meng-upload di Youtube untuk dikirimkan ke L’Oreal Indonesia. Hekma menjelaskan, walaupun harus bersaing dengan puluhan peserta dari seluruh Indonesia, tapi ia sangat yakin timnya bisa berbuat banyak. “Kami yakin, robot kami bisa bersaing dengan robot-robot yang lain, karena robot kami sangat bagus,” kata dia. Tepat tanggal 31 Oktober 2018, kabar gembira datang lewat website L’oreal Indonesia. Tim “Spraybot” Smamsatu Gresik dinyatakan lolos ke babak final bersama empat tim sekolah lain. Yaitu Sekolah Umum Surya Bangsa, SMA Plus Pembangunan Jaya, SMAK 1 Penabur Bandung, dan SMAK Penabur Cirebon. Di babak final, Spraybot ditampilkan di sebuah booth yang disediakan panitia. Setelah itu tim Smasatu mendapatkan pertanyaan dari tiga juri: Founder Komunitas Robot Indonesia Adiatmo Rahardi, anggota Komunitas Robot Indonesia Zerfani Yulias dan Zanita Arifin dari L’Oreal Indonesia. “Kami bisa menjelaskan robot kami, dan menjawab pertanyaan dengan baik,” kata Aditya Ayu Cahyaning Wigati. Hari yang ditunggu pun akhirnya tiba. Jumat (9/11/18) sore, melalui website L’oreal Indonesia, Tim SGR mendapatkan kabar gembira. Mereka berhasil meraih Juara III dan diganjar hadiah uang tunai Rp 5 juta. Sementara CLOWI The Cleaning Robot dari SMAK Penabur Cirebon meraih juara I dan juara II digondol SMA Plus Pembangunan Jaya dengan karya E3C0. Ditemui PWMU.CO secara terpisah, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Gresik Ainul Muttaqin SP merasa bangga dengan prestasi siswanya itu. “Alhamdulillah sebuah prestasi membanggakan dari Tim SGR,” ucapnya. Prestasi ini, ujarnya, hasil kerja keras dan kerja cerdas yang sangat bermanfaat untuk masyarakat khususnya dalam usaha pertania. “Semoga prestasi ini menjadi pendorong prestasi besar lainnya,” harapnya. (

Comments